7 Januari 2018

4

Talking About 2017


Setiap hal yang datang dan pergi pasti meninggalkan bekas. Termasuk tahun. Ya, tahun 2017 sudah pergi hampir seminggu. Tapi bekasnya masih tersisa disini, sampai sekarang.


Agak berat sebenarnya melepas tahun 2017 dan berlanjut ke tahun berikutnya. 2017 terlalu cantik buat gue. Tapi bukannya manusia memang dituntut untuk melajar berkenalan dan melupakan?

Hahaha, belum apa-apa sudah ngaco.

Tahun 2017 mengajarkan gue banyak hal. Mengajarkan gue buat mengerti hidup yang lebih baik, mengajarkan untuk berdamai dengan diri sendiri ketika kenyataan tidak sesuai ekspektasi, dan mengajarkan untuk memilih orang-orang yang tepat sebagai teman, bukan orang-orang yang hanya mencari untung tanpa mau rugi.

Harusnya semua hal itu bukan hanya gue temui di 2017, sih. Tapi itu yang signifikan gue rasain di 2017. Tahun drama.

Gue kehilangan kakek di tahun 2017. Yang paling gue ingat dari beliau adalah wejangannya tentang hidup. Beliau bilang, "kejar akhirat aja. Inshaallah dunia ngikutin." Sampai sekarang belum bisa 100% gue praktekin.

Gue kehilangan beberapa teman juga di tahun 2017. Awalnya sedih, bahkan sampai ganggu pikiran. Tapi lama-lama gue sadar, nggak semua yang hilang itu pantas untuk ditangisi. Beberapa hal bahkan lebih baik menjauh dari hidup kita. Apalagi ada teman yang bilang, "makin tua itu teman makin sedikit.". Gue setuju.

Ini hal drama banget sih. Sudah segede ini, sebentar lagi punya gelar sarjana, tapi masih marah-marahan sama teman sendiri. Bukan dengan mudah berdamai, malah sampai sekarang silaturahmi nggak sebaik sebelumnya.

Nggak dewasa.

Yang paling gue banggakan dari 2017 adalah gue bisa naik pesawat ke luar negeri! Hahaha. Norak. Tapi gue bangga. Meskipun nggak sepenuhnya pakai duit gue sendiri. Gue senang ketika bertemu banyak teman baru dari berbagai daerah di Indonesia dan Thailand. Mereka datang dengan cerita masing-masing yang pada akhirnya membuat gue lebih dewasa.

Gue berterimakasih, 2017 berhasil membawa gue ke beberapa tempat untuk traveling. Itu memberikan gue semangat untuk makin banyak traveling. Dengan itu juga, gue bikin travel blog yang (recananya) bakal rutin gue tulis soal jalan-jalan.

Hmmm... Apalagi ya?

2017 is too hard to be told.
Dan untuk 2018, semoga gue bisa jatuh cinta ke lo ya, lebih dalam daripada tahun 2017.

Semoga semua hal makin baik untuk kita semua. Semoga semua jiwa makin mendewasa dan beruntung. Jangan lupa juga bahagia. Happy new year!

So,
Tahun 2017-mu gimana?

4 komentar:

  1. Wih, sampai bikin blog khusus buat jalan-jalan. Cihuy!

    Tahun 2017 saya nano-nano. Masih merasa kurang produktif, banyak jatuh bangun, dan kere. :( Setidaknya, saya masih bisa lebih baik dari 2016. Semoga 2018 pun bisa lebih baik dari tahun sebelumnya. Wqwq.

    Selamat tahun baru~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha sok-sokan banget nggak sih gue Yog. Satu blog aja ngurusnya megap-megap begini, pakai acara bikin blog lagi. :D

      Sama banget. :(

      Selamat tahun baru juga ya!

      Hapus
  2. Sungguh pengalaman yang mendewasakan ya, kak, di tahun 2017 kemarin. Semoga tahun ini segal resolusinya juga terkabulkan. Amin.

    Salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mendewasakan dengan sendirinya. hehe. Amiin! Thanks ya, kamu juga sukses selalu.

      Salam kenal. :)

      Hapus

Teman