Mahasiswa tingkat akhir tanpa
piknik, sama kayak Marsha-bengek tanpa ngik-ngik. Nggak asik.
Skripsi dan teror pertanyaan
kampret “mau ngapain setelah lulus?”, sangat mengganggu kesehatan jiwa raga
kami. Untuk menyeimbangkannya, gue butuh piknik. Tapi lagi-lagi, masalah duit
jadi problem klasik.
Gue nggak bisa piknik yang menghabiskan duit banyak. Piknik
yang bisa gue lakuin harus yang efisien dari segi duit dan waktu.
Temen gue, Resti, kemarin
ngajakin ke Jawa Timur, Malang dan sekitarnya. Dia bilang Jawa Timur cocok buat
jadi destinasi liburan rakyat jelata kayak gue gini. Pantai, museum, kuliner,
sampai laut, semua ada dan jaraknya nggak jauh. Jadi bisa ngerasain banyak spot
dan menghemat biaya transport.
Gue tertarik.
“Ke Jawa Timur nggak
lengkap kalau kita nggak ke gunungnya Rih.”
“Ada gunung yang anget
nggak? Gue nggak suka dingin.” Serius, cuy. Gue nggak pernah naik gunung karena
nggak suka hawa dingin. Hidup di Semarang aja, gue nggak punya kipas angin
apalagi AC di kosan.
“Ada. Kawahnya Bromo tuh,
panas.”
“Sialan. Gue serius ini.”
“Yaudah. Lo mau naik gunung apa? Cari tau gih, gunung-gunung di Jawa Timur sebelum lo naik."
Gue pun membuka google dan mulai mencari informasi tentang gunung-gunung cantik di Jawa Timur. Cocok nih buat referensi manusia cemen macem gue gini sebelum mendaki.
Gunung Bromo
sumber: www.pesonaindo.com |
Ini adalah satu-satunya
gunung yang pernah gue datangi. Gue pernah kesini tahun 2014 lalu bareng temen-temen
dari Kampung Inggris, Kediri.
Keindahan Gunung Bromo, nggak perlu diragukan lagi. Sudah go
inernasional cuy. Ibarat artis, ini
Agnes Monica nih, versi gunung.
Untuk yang mageran kayak gue gini, Gunung Bromo adalah
pilihan yang tepat. Puncak Gunung Bromo gampang dicapai, bahkan bisa lihat kawahnya secara langsung dengan jelas. Kalau kurang jelas, silakan lakukan roll depan ke arah kawah.
Yang paling menarik tentang liburan di Bromo adalah pemandangan saat matahari
terbit. SUMPAH KEREN! Dan emang ini
yang paling terkenal dari Bromo.
Gunung Bromo terletak di empat kabupaten: Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang. Tingginya 2.300 meter di atas laut. Sebelum menuju kawah, kalian bakal disuguhi pemandangan lautan pasir
yang luas. Tiap tahun ada ritual suci suku Tengger disini.
Kalau kalian berangkat ke Bromo lewat kabupaten Malang, kalian bisa dapat banyak penerbangan ke Bandara Abdul Rahman Saleh, termasuk penerbangan
milik Batik Air, terus lanjut perjalanan pakai transportasi darat ke
Gunung Bromo.
Gunung Lawu
sumber: www.penabiru.com |
Nah gunung ini yang cocok
buat pendaki pemula. Walaupun tingginya sampai 3.200 mdpl, tapi medan menuju puncak gunung relatif mudah.
Letaknya di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, jadi gampang buat gue kalau dari Semarang. Gunung
Lawu ini ramai
dikunjungi pendaki maupun penziarah, khususnya di bulan Suro.
Gunung Arjuno
sumber: upload.wikimedia.org |
Nama Gunung Arjuno pasti sudah nggak asing buat para pendaki, khususnya buat yang aktif di dunia maya. Gunung dengan tinggi 3.300 meter
ini terletak di perbatasan antara kabupaten Malang dan Mojokerto. Ada empat
jalur pendakian yang bisa dipilih. Masing-masing jalur punya karakteristik dan
daya tariknya sendiri.
Kalau kalian mendaki Gunung Arjuno, nggak ada salahnya lanjut naik ke Gunung Welirang yang
letaknya bersebelahan. Kedua gunung ini ada di satu punggungan yang sama. Di
Gunung Welirang kalian bisa menjumpai para penambang belerang.
Gunung Raung
sumber: www.phinemo.com |
Gunung Raung bisa pilihan cocok buat yang suka tantangan nih. Letaknya di Banyuwangi dan gunung ini adalah gunung
stratovolcanik aktif. Untuk mencapai puncaknya, kalian harus melalui medan pendakian ekstrem
sepanjang 17 km yang sebagian besar berupa bebatuan terjal. Yang lebih
menantang adalah, gunung ini tidak memiliki sumber air sehingga para pendaki
harus membawa setidaknya 10 liter air untuk tiap pendaki. Disarankan bawa galon, bersama dispensernya, dan kopi satu renteng. Maka kalian akan jadi warung kopi dadakan. Perlu persiapan fisik, mental, kemampuan, dan pengalaman pendakian untuk bisa menaklukkan gunung ini. Jadi kalau kalian cuma pendaki amatir atau kayak gue
yang mendaki gunung cuma buat foto-foto doang, mending jangan naik ke gunung ini.
Gunung Semeru
sumber: http://indosurflife.com |
Gunung yang hits gara-gara dijadiin latar novel dan film ini adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa (3.676 meter di atas permukaan laut). Untuk mencapai
puncaknya, kalian perlu melalui beberapa medan pendakian. Karena ketinggiannya, gunung ini bisa
menguras tenaga. Tapi nggak usah khawatir karena ada pos-pos peristirahatan sebagai tempat berkemah selama pendakian.
Ranu Kumbolo. sumber: rizkirahmatia.files.wordpress.com |
Nah, untuk mengakses gunung-gunung di atas, beberapa alternatif
transportasi bisa kalian pertimbangkan. Kalian
bisa naik kereta api dan berhenti di stasiun-stasiun
terdekat atau
bisa menggunakan transportasi udara seperti Batik Air dan mendarat di bandara Malang atau Surabaya, kemudian lanjut perjalanan dengan
transportasi darat. Beberapa maskapai termasuk Batik Air sudah melayani penerbangan
dengan intensitas cukup tinggi ke Bandara Malang dan Surabaya.
Untuk kalian pengguna naga terbang, mohon maaf, belum bisa mendarat di Jawa Timur.
---
Sesuai kemampuan dan kemapanan, kayaknya gue bakal milih Gunung Bromo deh buat merefresh otak ini. Kalau kalian?
Wah mantap. Batik Air aja pas kok buat kantong mahasiswa.
BalasHapusYuhuu. \m/
HapusTemenku suka banget nih naik turun gunung. Aku pernah ke Bromo waktu masi kecil. Liburan ke Surabaya, dibangunin jam 2 pagi langsung capcus ke Bromo...
BalasHapuscuma liat sunrise, naik kuda... udah itu aja... hahah hadeh.. -_-
Hahaha berat sih emang liburan buat liat sunrise. Ngorbanin bangun siang.
HapusBromooooo. Gue bahkan seumur idup belum pernah ke bromo. Payah banget. sebagai lelaki aku jadi merasa macho (lho?). Batik air emang katanya salah satu maskapai yang yahut punya siih.
BalasHapusHahaha main ke Bromo lah Di biar macho. (?)
HapusIya cek lah langsung kali aja ada promo.
Pengeeeeen gue... Tapiiiiii... *lalu seketika merenungi diri :(
HapusHAHAHAHAHA kemacoan lo harus ditest Di.
HapusSaya juga belum pernah mendaki. Gunung Munara pernah, sih. Tapi itu kata orang bukit, karena cuma 1.100 atau 1.200 gitu. Wahaha. Bromo dan Semeru pengin coba awalnya tuh begitu baca atau nonton 5cm. Tapi makin ke sini, kayaknya nggak lagi deh. Udah rame banget kayak pasar kata temen. :|
BalasHapusBatik Air itu para pramugari/a, pilotnya, serta staf-staf pada pake batik nggak, Rih?
Bukit adalah adeknya gunung. eh?
HapusKalo Semeru, nggak juga deh aku kayaknya Yog. Ngebayangin ngedakinya aja 3 hari. Nggak nggak ...
Hahaha harusnya sih iya Yog.
Sama. Pengen ke Bromo jugak. Gak terlalu berat kek Semeru. Gak kuat betis aing :(
BalasHapusBalik dari Semeru betih udah beranak pinak ya. ahhahaha
HapusSaya punya cita-cita pengen naik di puncak bromo
BalasHapusGaslah naik
HapusYawlaaa gue pengen bgt nih ke bromo. Impian gue dari dulu wkwk.
BalasHapusSaran untuk roll ke depan kawah leh uga.
Batik air ntaps deh :D
Hahahaha gas lah Lan. Keren banget Bromo. Apalagi kalo sunrise.
Hapus