19 Juni 2017

11

[Review Film] The Mummy - Alex Kurtzman


Nonton film di bioskop adalah hal yang akhir-akhir ini sulit untuk gue realisasikan. Sibuk dan nggak ada duit adalah alasan utamanya. Rencana nonton film Fast and Furious 8 sampai film Ziarah, gagal semua. Mungkin baru bisa gue tonton setelah filmnya duet jadi "Fast and Furious Berziarah".

Kemarin, gue dan Sofi, main ke Java Mall dengan niat awal beli Thai tea Dum-dum. Thai tea yang hits banget di Semarang. Setelah beli Thai tea, kita berdua iseng ke bioskopnya, Cinemaxx. Bioskop ini masih baru, belum ada sebulan, makanya kita kepo. Niat awal cuma liat-liat, kita malah kepincut sama dua poster film disana: Zombie Fighters, film Thailand yang masih coming soon dan film The Mummy yang sedang tayang di bioskop.


Tanpa basa-basi, kita nonton film The Mummy. Dadakan. Karena jamnya mepet, kita dapet seat sisa, seat paling depan. Meskipun bola mata serasa nempel ke layar bioskop dan tulang belulang pegel semua, gue tetap berusaha menikmati muka ganteng Tom Cruise di depan mata.

The Mummy adalah film kedua yang disutradarai oleh Alex Kurtzman setelah film People Like Us (2012) dan istimewanya adalah: Alex Kurtzman jadi sutradara, sekaligus penulis (bukan utama), sekaligus produser di film The Mummy ini! BOOM!!

Nama Alex Kurtzman memang sering kedengeran di dunia film. Tapi dia lebih sering jadi penulis skenario atau produser, bukan sutradara. Film The Island (2005) dan Now You See Me 2 (2016) adalah beberapa film yang dia garap. Gue langsung inget, film The Island adalah film sci-fi yang pertama kali gue tonton dan bikin gue jatuh cinta sama film sci-fi sampai sekarang. Ternyata doi yang nulis.

Film The Mummy bercerita tentang Putri Mesir kuno yang hidup ribuan tahun lalu, Princess Ahmanet (Sofia Boutella, aktris Algeria), yang dikubur hidup-hidup setelah mencoba membunuh ayahnya karena berusaha mendapatkan tahta kerajaan. Kemudian, kuburan Princess Ahmanet ditemukan oleh Nick Morton (Tom Cruise), Annabelle Wallis (Jenny Hasley), dan Sgt. Vail (Jake Johnson) pada jaman modern sekarang ini dan menyebabkan mummy Princess Ahmanet bangkit kembali.

Seperti standar film mummy pada umumnya, mummy Princess Ahmanet bangkit dari kematiannya dan belajar giat untuk mengikuti tes SBMPTN. Eh ngaco. Maap. Mummy Princess Ahmanet bangkit membawa dendam kepada umat manusia dan berusaha menguasai dunia. Nick Morton dkk merasa bertanggung jawab atas bangkitnya mummy seksi ini dan berusaha 'menidurkan'nya lagi.

Film berbudget mencapai $125 juta ini merupkan film reboot The Mummy tahun 1999 dari Universal Monsters. Universal Monsters Universe series adalah genre atau pengelompokan film dari Universal Studio yang mengangkat tema horor, setan-setanan, mosnster-monsteran, dan science fiction.


Gue lupa-lupa inget sih sama film The Mummy 1999, tapi ceritanya mirip-mirip gitu. Mengesampingkan jerawat di pipi Tom Cruise yang terlihat jelas di depan mata, secara keseluruhan film ini bagus banget. Berkali-kali gue teriak-teriak sendiri waktu nonton karena saking menegangkannya. Bagian paling menegangkan adalah saat pesawat jatuh. Beberapa detik audio-visualnya bikin ada space kosong di jantung gue. haha. Spoiler.

Meskipun film bergenre mummy kayak gini ceritanya gampang ditebak, tapi alur dan gambar-gambar hasil DOP-nya Ben Seresin ini bikin penonton selalu tegang dan berpikir "abis ini apa nih? abis ini apa ya?".


Ngereview atau ngomongin film kelas hollywood emang susah. Hampir semuanya 100% sempurna. Intinya film The Mummy (2017) visualnya keren meskipun ceritanya membosankan. Beberapa kali scene no sound bikin jantung mencelos terus shock terus sound on lagi. Keren. Visual film The Mummy ini bisa bikin penonton (seenggaknya gue) nggak ngerasa bosen sama film tentang mummy yang "oh paling endingnya begitu".

Note: postingan ini harusnya bisa gue post seminggu yang lalu. Karena kurang dikit tapi gue nggak ngelarin, jadi baru bisa dipost hari ini. PARAH.

11 komentar:

  1. Gue terakhir nonton kayaknya The Guardian of Galaxy 2. Sekarang lagi usaha buat ngurangin nonton. Lebih ke baca buku, sih. Halah!

    Kemarinan sempet dikasih tau temen gue, kalo ceritanya ngebosenin. Jadi ini menang visualnya aja, ya? Hmm. Ya, udah. Kayaknya emang nggak bakalan nonton. XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gue juga baca buku Yog. Buku karya ilmiah. :')

      Iya ya standar film mummy lah Yog. Begitu-begitu aja.

      Hapus
  2. Ada yg bilang, mestinya film Mummy ini gaperlu direboot atau apalah namanya. apalagi kalo hasilnya gak sebagus film pertamanya. terutama dari segi cerita. tapi karena saya gapernah nonton the mummy yg dulu2, kayaknya gabakal ngerasa bosen2 amat deh, apalagi visualisasinya bisa dibilang keren gitu.

    BalasHapus
  3. Aku sendiri kurang begitu update tentang film. Kuper ya..haha
    Tapi ini bisa dijadikan referensi nonton..
    Tapi tetap rasanya kalau cuma baca ada yang kurang, harus coba nonton langsung..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa harus nonton! Coba deh nonton The Mummy ini. Menurutmu gimana ntar filmnya.

      Hapus
  4. Yuhuuuuu filmnya Om Tom Cruise~

    Udah baca banyak review-nya termasuk review kamu ini, bikin aku mikir kalau kayaknya yang suka sama mummy-mummy-an atau sejenisnya deh yang "bisa" nonton film ini. Aku nggak bisa :(

    Ya nggak papa tulisan seminggu lalu baru dipublish. Yang penting tetap ada Farih di dasbor :* Wkakakaka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa nggak bisa Cha??

      Hahahaha. Sedang selalu berusaha Cha. :')

      Hapus
  5. Uncle Tom Cruise ini pesonanya sepanjang masa banget yaaag.
    Unch duda kereeen *eeeeh.

    BalasHapus

Teman