24 Oktober 2015

42

Nungguin Film Horor Indonesia


Nonton film horor Indonesia = nonton film bokep.

Begitulah kira-kira persepsi gue tentang film horor Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Lelah gue di-PHP-in sama sutradara dan produser film horor Indonesia. Judulnya serem-serem, dalemnya absurd. Segala setan bisa keramas lah, orang ketakutan yang dizoom malah teteknya, ada setan di dalem rumah malah ciuman, gitulah. Nggak macho banget seremnya.

Gara-gara udah kapok itu, gue jadi hafal ciri-ciri film horor Indonesia yang nyerempet ke bokep itu kayak gimana diliat dari posternya. Jadi tiap film horor Indonesia rilis di bioskop, gue telaah dulu posternya. Kira-kira film itu isinya bokep atau beneran horor.

Dan rata-rata, film horor Indonesia yang keluar di bioskop kemarin-kemarin adalah film bokep. Fix.

Karena udah kapok, gue nggak pernah lagi nonton film horor Indonesia. Gue sampe lupa film horor Indonesia yang terakhir gue tonton judulnya apa. Kalo nggak salah Hantu Tetek Belang, deh.

---

Kemarin gue ngecek aplikasi Cinema21 buat liat film apa yang mau tayang. Disitu ada dua film horor Indonesia yang bikin gue penasaran. Film Badoet dan satunya film Kakak. Poster, sinopsis, dan trailer dua film horor ini mampu bikin gue penasaran dan yakin nggak ada tetek atau pun pantat dizoom di film ini.

Gue sangat tertarik dengan poster film Badoet. Posternya kayak film-film bule. Awi Suryadi pinter (yaiyalah sutradara gila lo), dia anti mainstream ngejadiin badut sebagai tokoh misterius disini. Padahal kan, badut lucu. Tapi dia bikin si badut ini serem di filmnya ini.


Satunya lagi film Kakak. Film yang katanya nggak bakal tayang ini akhirnya tayang juga. Awalnya gue pikir ini film tentang figur seorang kakak, kayak kakaknya Upin Ipin, Kak Ros. Ceritanya dia mati mengenaskan dan arwahnya gentayangan di kampung. Awalnya warga pikir Kak Ros mati gara-gara bunuh diri. Ternyata enggak. Sebetulnya dia mati dibunuh sama Upin Ipin dan arwahnya ngejar-ngejar Upin Ipin sampe ke sekolah mereka. Cekgu yang ternyata seorang uztazah akhirnya berhasil mengusir arwah Kak Ros dari kampung dengan membaca doa sebelum makan dan Kak Ros pun damai di alam kubur sana. Oke, ngaco. Balik lagi ke postingan. Ternyata bukan tentang Kak Ros mati penasaran, bukan. Kakak yang dimaksud adalah setan anak kecil yang awalnya baik jadi jahat. Yaelah, labil amat dek. Situ cabe? Huh. Kedengarannya emang absurd, tapi setannya niat kok, bener-bener serem. Inilah the real setan, setan yang sadar akan kodratnya. Nggak ngesot, nggak keramas, apalagi bersikap lilin. Gue tertarik setelah baca sinopsis dan ngeliat trailernya. Nggak ada tetek terbuka di film ini. Aman.


Kedua film horor tadi masih coming soon di Semarang. Ada satu lagi film horor yang gue tunggu, tapi import, Paranormal Activity 3. Sama masih coming soon juga. Akhir Oktober ini kayaknya harus siapin uang lebih buat film horor. Gak papalah. Gue seneng, akhirnya film horor Indonesia ada yang beneran horor juga. Semoga ini menjadi titik balik film horor Indonesia menjadi lebih baik. Gak sabar buat nonton. \=D/

Kalo kalian, film apa yang sekarang lagi kalian tunggu?

Btw, menurut kalian background kuning eek di blog gue ini gimana sih? Ganggu nggak pas baca tulisannya? Perlu gue ganti?

18 Oktober 2015

23

Pertanyaan Untuk Blogger


Hallo? Selamat hari Minggu.
Hallo? Selamat liburan.
Hallo? Selamat bobok siang.
Hallo? Jomblo?

Beberapa hari ke belakang gue rutin online. Tiap gue online, yang dilakuin cuma blogwalking dan googling. Gue nggak berniat buat nulis postingan baru karena gue pikir belum weekend, ngapain nulis. Gue kan updatenya tiap weekend doang. Yaudah, gue lanjut jalan-jalan ke blog favorit tanpa ada beban buat nulis.

Gue terus BW santai. Anehnya, satu minggu kemaren itu gue ngerasa setiap baca blog atau sekedar googling, gue nemu ide buat jadi bahan tulisan di blog ini. Banyak tulisan yang menginspirasi gue buat nulis postingan baru, salah duanya adalah tulisannya Yoga dan Icha. Tapi gue biarin ide itu cuma nyangkut di kepala tanpa menuangkannya dalam bentuk tulisan, karena gue baru akan menulisnya di akhir pekan.

---

Hari ini hari Minggu, weekend, berarti jadwalnya gue buat mengklik "entri baru" di blogger.com dan mulai menulis. Gue coba dan mengawalinya dengan nawaitu.

Tik tok tik tok tik tok.

Setengah jam gue di depan layar, nggak ada ide buat nulis. Bleng. Nggak tau mau nulis apaan. Ditambah lagi Kresnoadi bikin Minggu siang ini galau. Hiks.

Ah kampret! Gue nggak tau mau nulis apaan! Ide-ide yang kemaren nggak sengaja nyangkut di kepala ilang semua, terbang lagi entah kemana. Bego sih. Nggak gue tulis dulu di catetan atau tembok kamar. Sok pinter jadinya gini.

Akhirnya gue BW lagi. Nyasar nyasar nyasar terus ke blog-blog antah-berantah. Rata-rata blog yang gue kunjungin temanya sama, personal blog.

Setelah baca-baca blog secara random, ada beberapa pertanyaan yang menggelitik kepala gue tentang blogger dan dunia per-blog-an.

Pertanyaan-pertanyaan random itu adalah :

Kalian emang udah saling kenal sebelumnya di dunia nyata apa cuma kenal sekedar di blog aja? Kok kayaknya banyak banget yang udah akrab.

Apa sih tujuan kalian bikin blog? Nyari duit dengan adsense apa gimana?

Apa sih yang bikin kalian semangat nulis?

Kalian ngapain biar dapet ide posting tulisan?

Kalo postingan kalian yang baca sedikit, kesel nggak?

Gimana perasaan kalian kalo komen di satu blog dan nggak direspond sama sekali atau bahkan komennya dihapus?

Blog gimana sih yang kalian suka kunjungi?

Yang cowok senengnya sama blog cewek dan cewek senengnya sama blog cowok. Gitu nggak?

Gimana sih pendapat kalian sama blog yang kanan kiri atas bawah isinya iklan semua?

Kalo ada onlineshop yang komen di tulisan kalian, kalian balesnya gimana?

Dan yang terakhir dan ganggu pikiran gue banget adalah :
Kalian baca blog orang karena emang suka tulisannya apa cuma gara-gara orang itu udah baca dan komen di blog kalian? Jadi kalian nggak enak kalo nggak berkunjung balik.

---

Gue harap ada blogger-blogger kesasar yang bantu jawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Itu juga kalo ada yang nyasar kesini. Kalo enggak, ya, biarkan pertanyaan itu memuai terbawa angin bareng asap kurang ajar Sumatera-Kalimantan.

Gue lagi gigih mendisain tampilan blog nih. Jadi maaf ya kalo header gonta-ganti. Labil. hehehe.

Btw besok gue UTS. Doain ya, sukses. :))

10 Oktober 2015

29

Tenda Kemah di Dalam Rumah

Saat ini masih jamannya naik gunung. Share foto di puncak gunung ke sosmed. Fenomena ini nggak lepas dari film 5cm. Film yang mengisahkan tentang pendakian Gunung Mahameru ini sukses membuat penontonnya iri dan berkeinginan untuk naik gunung, bagaimana pun caranya.

Gue sendiri bukan anak gunung, bukan pendaki gunung, nggak pernah naik gunung, gue juga bukan juru kunci gunung. Tapi jujur, gue pengen naik gunung, biar punya foto keren kayak yang temen-temen yang lain, foto ala-ala mdpl gitu berbackground tenda perkemahan. Tapi melihat kenyataan bahwa tidur di kamar ber-AC aja meriang, gue pasrah sama keadaan.

---

Aqsha, adek gue yang paling kecil kemaren ngerengek. Tiba-tiba dia masuk rumah kemudian nangis minta dibikinin kemah-kemahan (tenda kemah) di rumah. Orang tua awalnya nolak permintaan itu. Bukan nggak sayang, tapi mau mendirikan tenda dimana? Lahan rumah pas-pasan, teras rumah aja mepet sama jalan. Nggak ada lahan kosong di rumah gue. Aqsha nangis makin kenceng.

Karena nggak mau terserang penyakit budeg mendadak, orang tua akhirnya mengabulkan permintaan nggak masuk akal itu. Kita bikin tenda kemah di dalem rumah.

Bener. Di dalem rumah.

Dengan usaha semaksimal mungkin, akhirnya tenda bisa berdiri di dalem rumah. Di ruang tengah lantai 2. Di depan TV persis. Kursi, meja, segala macem yang ada di ruangan itu dipepetin ke tembok biar ada space yang cukup buat si tenda.

Hasilnya begini :
Lagi santai kemah sambil wifian

Ukuran tenda itu cukup buat tidur 5 sampai 7 orang. Tenda itu biasa dipake buat istirahat atau pun tenda sementara saat naik haji. Kebayang nggak gedenya?

Gue jadi inget foto temen-temen gue yang abis naik gunung beberapa waktu yang lalu. Gue menemukan sebuah kemiripan.

Foto di depan tenda
Foto di depan tenda

Nggak beda jauh kan? Cuma beda di tampang sang model di dalam foto aja. Yang atas ekspresi bahagia, yang bawah maksain bahagia. Emang gitu, mau gimana lagi.

Eng ing eng!!

Gue menemukan alternatif buat anak-kampung-kena-AC-meriang biar bisa berfoto ala-ala anak gunung tanpa harus ke gunung!

Bikin tenda di dalam rumah.

Yaps. Nggak perlu naik gunung kok, kalo cuma buat foto-foto doang.

Untuk membuktikan bahwa tenda yang ada di belakang gue itu real beneran tenda berdiri, gue udah videoin detail tendanya dan ngeupload videonya ke channel youtube gue. Tonton aja bentar. Jangan lupa subcribe juga yak. muehehe.

3 Oktober 2015

24

[Review Film] The Martian - Ridley Scott



Nonton film di bioskop adalah salah satu hiburan paling manjur untuk kepenatan mahasiswa. Saking manjurnya, banyak mahasiswa berkantong kering nekad merogoh kantongnya dalam-dalam untuk sekedar menghilangkan penat di bioskop. Gue adalah salah satu mahasiswa nekad tersebut.

Semalem gue ke bioskop. Niatnya mau nonton film 3 Dara, garapan sutradara Usmar Ismail. Tapi sampai sana realita berubah. Setelah nonton trailer di layar belakang mbak-mbak kasir XXI dan tertarik sama covernya, gue langsung melenceng beli tiket film The Martian.

www.screenrelish.com
The Martian adalah film fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Ridley Scott. Film The Martian ini diadaptasi dari novel laris yang berjudul sama, The Martian, karangan Andy Weir. Beberapa nama besar seperti Matt Damon, Jessica Chastain, Kate Mara, Kristen Wiig, Sebastian Stan, Sean Bean, berperan di dalam film ini.

The Martian menceritakan tentang kisah bertahan hidup di planet Mars. Astronaut Mark Watney (Matt Damon) bersama 5 rekan satu timnya melakukan misi di planet Mars, namun mereka mengalami musibah badai. Pada musibah tersebut, Mark Watney dihantam batu besar dan dianggap tewas. Mereka pun meninggalkan jasad Mark Watney dan meneruskan misi selanjutnya meninggalkan planet Mars.
voyagershift.com
Mark Watney yang dianggap telah tewas ternyata masih hidup. Dia mengalami luka-luka di tubuhnya. Setelah menyadari bahwa rekan kerjanya telah meninggalkannya sendirian di Mars, Mark memeras otak dan mencari cara agar dia tetap bisa hidup disana. Mark yang merupakan ahli botani merekayasa sebuah kebun kentang di Mars dengan menggunakan kotoran manusia sebagai pupuknya. Bagian ini emang menjijikan dan sialnya bioskop nggak menyediakan kantong plastik. Mark pun akhirnya berhasil bertahan hidup berbulan-bulan di Mars sebatang kara dengan terus mengkonsumsi kentang hasil kebun mininya.

NASA sebagai organisasi yang mengirim Mark ke Mars tidak tinggal diam dengan kejadian ini. NASA didesak mencari cara tercepat untuk menjemput Mark, apalagi setelah meledaknya kebun mini buatan Mark di Mars sana. Nggak gampang meluncurkan pesawat jemputan ke Mars, apalagi banyak konflik internal di NASA.

Film ini cocok ditonton untuk semua kalangan, meskipun bukan penggemar film fiksi ilmiah. Ridley Scott berhasil memberi sentuhan kemanusiaan dan humor di film ini, jadi kita bakal ketawa-ketiwi pas nonton. Ada juga bagian ngilunya. Bagian Mark ngobatin lukanya ini bener-bener keliatan real. No sensor banget bolongan lukanya. Dizoom malah! Ngilu deh. Tapi jadi asik.

by Farih Ikmaliyani
Meskipun terkesan agak sedikit datar tanpa klimaks yang mengesankan, film ini mampu membawa penontonnya masuk ke dalam alur cerita dan ikut berpikir bagaimana Mark dapat diselamatkan. Selama 140 menit, penonton akan dibuat berperasaan nano-nano. Deg-degan, ketawa, ngilu, dan mikir. Apalagi buat anak IPA.

Secara keseluruhan menurut gue film ini bagus, standar film-film sience-fiction tema luar angkasa lainnya. Kesan datar di film ini malah bikin film ini realistis. Nggak banyak khayalnya. Masuk akal.

Terus gimana akhirnya? Mark bisa diselametin nggak? Emang Mark betah makan kentang doang? Kenapa Mark nggak beli saus kacang biar jadi siomay?

Nonton aja filmnya! Baru rilis kok, masih fresh from the oven. hehehe.

Teman